Ketiga motor ini secara standar memang didesain dan dikembangkan untuk pasar Indonesia melalui studi mendalam terhadap kebutuhan dan penggunaan yang aktual dalam kehidupan sehari-hari konsumen.
Salahsatunya adalah diterapkannya sistem pengereman cakram di bagian depan dan belakang di dua varian sportbike Honda yang mengemban Ekspedisi Nusantara Satu Hati untuk Negeri. Karakter lalu lintas Stop&Go di Pulau Jawa akan menuntut keandalan rem cakramnya.
“Pengaplikasian rem cakram akan membuat jarak pengereman lebih optimal. Perawatan lebih mudah dan pemakaian normal dalam jangka waktu lama bisa satu tahun atau tempuh 8.000 – 10.000 km,” ujar Suparna, Product Quality Monitoring Main Dealer Daya Adicipta Mustika (DAM).
Pengereman makin optimal bila clearance (kerenggangan) yang tepat antara pad set (kampas rem) dengan piringan cakram. “ Kerenggangan sekitar 0,02 mm. Tuas rem pergerakan 1-2 cm. Dampak terlalu dekat berakibat pada respon pengereman dan berbahaya bagi pengendara,” jelas Suparna.
Pria ramah yang bergabung dengan DAM sejak tahun 1993 ini menambahkan keunggulan dari penggunaan cakram Honda selain dari kualitas material yang baik adalah mudahnya perawatan.
“Perawatan lebih mudah cakram, berbanding tromol yang melakukan pembongkaran besar saat pembersihan. Cakram dan pad set cukup disemprot pakai air gun untuk menghilang debu yg menempel,” yakinnya.
“Ingat, berkurangnya fluida (minyak rem) bukan berarti fluida habis atau terbuang. Hal ini karena ketebalan pad set menipis. Cukup ditambahkan saja fluidanya. Hal ini untuk menjaga pergerakan brake lever,” tutup Suparna. [dp/Kus]
View the original article here
Posting Komentar