Menu
 

Author: Penulis: Aries (Motor Plus) - otomotifnet.com
BALANSING PELEK
Jeruji haram kendur agar tak putus
Beres urusan ban, Dodi Yanto nyaranin cek kesiapan pelek. Pastiin pelek gak oleng dan balans. Sebaiknya dibawa ke tukang pelek. Sebab, jika ada masalah ia bisa perbaiki. Tapi, untuk mengecek bisa dilakukan sendiri. Untuk pelek jari-jari (spoke wheel) periksa kekencangan jeruji. Di pelek racing (casting wheel), liat aja oleng atau nggak.
Jika spidol tersentuh, berarti pelek oleng
"Caranya, bikin patokan dari spidol di sokbreker. Putar roda. Jika spidol tadi tersentuh, berarti pelek oleng," papar pria ngantor di daerah Gajah Mada, Jakarta Pusat itu. Olengnya roda pun bisa disebabkan laher (bearing) roda. Ini bisa dideteksi dengan menggoyang roda ke kiri dan kanan.

SUSPENSI
Jarak insulock ke tabung sokbreker menentukan jarak main per
Jika ban dan pelek udah rapi, lanjut cek kerja suspensi. Buat mudik, sokbreker boleh disetel lebih keras. "Itu jika beban yang diangkut lebih berat dari biasanya. Kalo gak, ya gak usah. Sebab pabrik udah ngitung toleransinya, mulai dari ban, pelek dan suspensi diset buat ngangkut beban berapa," urai Dodi Yanto.

Biar pasti, cek dulu rebound sokbreker. Ini dipengaruhi pernya. Cek sok depan dengan memasang insulock atau tie-red di batangnya. Tekan sekeras-kerasnya sambil mengunci rem depan. Insulock akan bergerak naik. Jarak antara insulock dengan tabung sok adalah jarak main peredam kejut.

Jika sok depan dirasa terlalu empuk, perkeras dengan nambah ring 1 sampe 2 mm. "Boleh juga tambah minyak sokbreker. Tapi cukup 5 ml aja. Dan sebaiknya, ganti dulu minyak sok dengan yang baru, setelah itu ditambah," anjur Rainer M. Sitorus, Senior Manajer Service Department PT Kawasaki Motor Indonesia. Buat sokbreker belakang, jika beban tambahan cukup banyak, bisa diperkeras dengan memutar 1 atau 2 tingkat kekerasan per.

Posting Komentar

 
Top