Komponen Sistem Pengapian Konvensional

<div style="text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzstM6U3r-Avntxv98WnzeEyNdxvZqBG_f8VAnl9gstyWldy9tio-yu_CT7kZao_4E0CrgBBEwZmrvp2kTB0nAd1fYzJWf6tzJcwnRoYmKaJa40kGIS9uuuc001wBfSJ21xEg1r8SFvqA/s1600/alternator.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzstM6U3r-Avntxv98WnzeEyNdxvZqBG_f8VAnl9gstyWldy9tio-yu_CT7kZao_4E0CrgBBEwZmrvp2kTB0nAd1fYzJWf6tzJcwnRoYmKaJa40kGIS9uuuc001wBfSJ21xEg1r8SFvqA/s1600/alternator.jpg" width="320" /></a>1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang diperlukan oleh sistem pengapian. Sumber tegangan sistem pengapian dibedakan menjadi dua menurut jenis tegangan yang digunakan, yaitu :<br />a) Sumber tegangan AC (Alternating Current), berupa Alternator (Kumparan Pembangkit dan Magnet), berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus bolak-balik (AC).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKE-5QbQGBRif8nwhfgBfzv3dxydHz8Q1y0wGTuV0VlAy1eM818qidNto55nzEMayeSRREzuEkL18yFQQllghmg9_3MtE8L6Ol3wbRklaasCqiYdYF_qEVelC7nmzEX2Tv2MxDxgi_Sps/s1600/baterei.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKE-5QbQGBRif8nwhfgBfzv3dxydHz8Q1y0wGTuV0VlAy1eM818qidNto55nzEMayeSRREzuEkL18yFQQllghmg9_3MtE8L6Ol3wbRklaasCqiYdYF_qEVelC7nmzEX2Tv2MxDxgi_Sps/s1600/baterei.jpg" width="320" /></a>b) Sumber tegangan DC (Direct Current), berupa Baterai yang didukung oleh sistem pengisian (Kumparan Pengisian, Magnet dan Rectifier/Regulator), berfungsi sebagai penyedia tegangan DC yang diperlukan oleh sistem pengisian.</div> <div style="text-align: justify;"> 2) Kunci Kontak (Ignition Switch), berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian pengapian (dan rangkaian kelistrikan lainnya) pada sepeda motor.<br />Menurut fungsi dan cara kerjanya, kunci kontak dibedakan menjadi dua, yaitu :<br />a) Kunci kontak untuk pengapian AC (pengendali massa).<br />Pada posisi OFF dan LOCK, kunci kontak membelokkan tegangan dari sumber tegangan (alternator) yang dibutuhkan oleh sistem pengapian ke massa melalui terminal IG dan E kunci kontak, sehingga sistem pengapian tidak dapat bekerja. Di sisi lain, pada posisi OFF dan LOCK kunci kontak juga memutuskan<br />hubungan tegangan (+) baterai (terminal BAT dan BAT 1) sehingga seluruh sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan. Pada posisi ON, kunci kontak memutuskan hubungan terminal IG dan E, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator diteruskan ke sistem pengapian. Sistem pengapian dapat dioperasikan, disamping itu hubungan terminal BAT dan BAT 1 terhubung sehingga seluruh sistem kelistrikan dapat dioperasikan.<br />b) Kunci kontak untuk pengapian DC (pengendali positif).Pada posisi ON, kunci kontak menghubungkan tegangan (+)baterai ke seluruh sistem kelistrikan (termasuk sistem pengapian) untuk mengoperasikan seluruh sistem kelistrikan yang ada.<br />Pada posisi OFF dan LOCK, kunci kontak memutuskan hubungan kelistrikan dari sumber tegangan (terminal (+) baterai) yang dibutuhkan oleh seluruh sistem kelistrikan, sehingga seluruh sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan.<br />3) Kumparan Pengapian (Ignition Coil), berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan (alternator) menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian.<br />Dalam kumparan pengapian terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan-tumpukan plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 – 0,9 mm,dengan jumlah lilitan 200 – 400 kali, sedangkan diameter kawat pada kumparan sekunder 0,05 – 0,08 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 2000 – 15.000 kali.<br />Karena perbedaan jumlah gulungan pada kumparan primer dan sekunder tersebut, dengan cara mengalirkan arus listrik secara terputus-putus pada kumparan primer (sehingga pada kumparan primer timbul/hilang kemagnetan secara tiba-tiba), maka kumparan sekunder akan terinduksi sehingga timbul induksi tegangan tinggi sebesar ± 10.000 volt.</div> <div style="text-align: justify;"> 4) Kontak Platina (Contact Breaker), berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada kumparan pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet.</div> <div style="text-align: justify;"> 5) Nok Platina (Breaker Cam), membuka kontak platina pada waktu (sudut engkol) yang tepat, sehingga saat pengapian dapat diatur menurut ketentuan.<br />6) Kondensor (Capacitor), mempunyai kemampuan sejumlah muatan listrik sesuai kapasitasnya dan dalam waktu tertentu. Kondensor dalam sistem pengapian konvensional berfungsi untuk menyerap/meredam loncatan bunga api pada kontak platina yang terjadi pada saat kontak platina mulai membuka dengan tujuan<br />untuk mempercepat pemutusan arus primer sehingga meningkatkan tegangan pada kumparan pengapian sekunder.</div> <div style="text-align: justify;"> 7) Busi (Spark Plug), mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya. Loncatan bunga api terjadi disebabkan adanya perbedaan tegangan diantara kedua kutup elektroda busi (± 10.000 volt).Karena busi bekerja dalam ruang bakar yang mengalami tekanan<br />tinggi, perubahan temperatur secara drastis dari sangat panas ke dingin secara berulang-ulang, serta harus tahan getaran yang keras maka busi dibuat dari bahan-bahan yang tahan terhadap hal-hal tersebut.<br />Jenis busi pada umumnya diklasifikasikan menurut keadaan panas dan temperatur di dalam ruang bakar. Secara umum, pembagian jenis busi adalah sebagai berikut :<br />a) Busi Dingin (Cold Type Spark Plug)<br />b) Busi Panas (Hot Type Spark plug)</div> <div style="text-align: justify;"> Busi dingin adalah busi yang mempunyai kemampuan untuk menyerap dan melepas/membuang panas dengan cepat sekali. Busi dingin biasanya digunakan pada mesin yang temperatur kerja dalam ruang bakarnya tinggi.<br />Busi panas adalah busi dengan kemampuan menyerap dan melepas panas yang lambat. Jenis ini digunakan untuk mesin yang temperatur kerja dalam ruang bakarnya rendah. Diantara kedua jenis busi tersebut terdapat satu jenis busi lagi, yaitu Busi Sedang (Medium Type Spark Plug).<br /></div>

Komponen Sistem Pengapian Konvensional

1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang diperlukan oleh sistem pengapian. Sumber tegangan sistem pengapian dibedakan m...

Baca selengkapnya »

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

<div style="text-align: justify;"> Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Sistem pengapian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangkitan tenaga (daya) yang dihasilkan oleh suatu mesin bensin. Apabila sistem pengapian tidak bekerja dengan baik dan tepat, maka kelancaran proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar akan terganggu sehingga tenaga yang dihasilkan oleh mesin berkurang.</div> <div style="text-align: justify;"> Klasifikasi Sistem Pengapian<br />Menurut sumber tegangannya, sistem pengapian dibedakan menjadi dua macam, yaitu : sistem pengapian baterai (DC) dan sistem pengapian magnet (AC). Adapun dalam perkembangannya sistem<br />pengapian berkembang menjadi dua sistem, yaitu :<br />1) Sistem Pengapian Konvensional (Platina)<br />2) Sistem Pengapian Elektronik (CDI)<br />Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan kita bahas mengenai sistem pengapian konvensional, yaitu :<br />1) Sistem Pengapian Magnet Konvensional (AC)<br />2) Sistem Pengapian Baterai Konvensional (DC)</div>

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di ...

Baca selengkapnya »

3 Komponen yang Sering Bikin Motor Mogok

<div style="text-align: justify;"> Selain harus memperhatikan kondisi motor, kita sebagai pemilik motor sepertinya wajib juga memahami bagian bagian motor mana yang sering banget bikinmotor kita bermasalah saat di jalan. Ini diantaranya.<br /><br />1.Busi<br />busi<br />Nah, pada umumnya sepeda motor yang businya telah aus atau bermasalah akan mati mendadak kala putaran mesin rendah atau saat melaju dalam kecepatan rendah. Saat dinyalakan mesin lama sekali hidup.<br />Hal lain yang sering juga terjadi adalah saat kita mengendarai motor dan ingin menambah kecepatan dengan memuntir gas, tiba-tiba mesin seperti kehilangan tenaga dan suara knalpot motor sedikit ‘brebet’. Bahkan tiba-tiba mesin motor mati.<br />Nah, bila matickers menemui hal semacam itu, ada baiknya matickers mengecek kondisi busi. Caranya, lepas busi dari dudukan dan biarnya kabel busi masih tersambung di ujung busi. Setelah itu tempelkan kepala busi di badan mesin dan stater mesin.<br />Lihat dengan seksama, apakah ada percikan api yang berasal dari kepala busi saat mesin dihidupkan? Bila tidak berarti busi telah aus atau bermasalah, sehingga wajib di ganti. Apabila tak bisa dilakukan sendiri, ada baiknya matickers datangi bengkel terdekat.<br /><br />2.Koil<br />koil<br />Komponen ini berfungsi untuk menaikkan voltage dari aki. Berkat koil tegangan listrik dapat dinaikkan dan pembakaran di ruang bakar mesin lebih sempurna. Nah, gejala yang kerap ditemui apabila koil bermasalah adalah mirip dengan gejala pada busi, yaitu mesin tersendat atau sulit sekali dihidupkan. Hanya saja, saat Koil bermasalah tak menimbulkan suara ledakan di knalpot.<br />Cara mengecek komponen ini masih baik atau tidak, sedikit mirip seperti pengecekan pada busi, yaitu tempelkan kabel koil ke badan mesin lantas starter mesin.<br />Nah, bila terdapat percikan api jangan buru-buru menyimpulkan koil masih bagus. Masih harus dicek ulang dengan memasang busi, bila ternyata tidak ada percikan api berarti koil bermasalah hingga tidak berfungsi optimal.<br /><br />3.CDI<br />cdi<br />Gejala Capasitor Discharge Ignition (CDI) yang rusak, mirip dengan busi atau koil yang bermasalah. Mesin motor tiba-tiba tersendat dan mati. Gejala lainnya adalah saat dinyalakan mesin cepat hidup, tapi kemudian kembali mati.<br />Hal itu disebabkan CDI yang berperan dalam mengatur timing pengapian dari proses pembakaran bahan bakar dan udara di ruang bakar mesin tidak lagi berfingsi baik.<br />Bila motor yang telah mengalami ubahan yaitu peningkatan kompresi mesin maka wajib mengganti CDI atau peling tidak menggeser kurva pengapian dengan menggeser pulser jika menggunakan CDI standar.<br />Nah, untuk masalah yang satu ini, ada baiknya matikers langsung tanyakan langsung pada mekanik bengkel langganan, dan jangan sekali-kali menunda penggantian CDI yang telah soak atau tak berfungsi baik.<br />Memang matickers, penyebab sepeda motor mogok memang bermacam-macam. Akan tetapi, dalam kondisi normal dan yang paling kerap menjadi penyabab utama kendaraan roda dua itu mogok adalah ketiga komponen ini.<br /><a href="http://www.matickita.com/3-komponen-yang-sering-bikin-motor-mogok/" rel="nofollow" target="_blank">(berbagai sumber)</a><br /></div>

3 Komponen yang Sering Bikin Motor Mogok

Selain harus memperhatikan kondisi motor, kita sebagai pemilik motor sepertinya wajib juga memahami bagian bagian motor mana yang sering ba...

Baca selengkapnya »

Glasswoll Knalpot Panjang Umur

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis/foto:Popo - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><b>Buat </b>yang rajin nongkrong di dapur pasti tidak asing lagi dengan alat pencuci panci yang satu ini. Fungsinya sebagai scrubber atau penggosok saat mencuci pantat panci yang biasanya gosong. Materialnya kasar dan oleh produsennya diklaim terbuat dari stainless steel yang tahan karat.</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Namun oleh Oky dari Bengkel Pak Pardi, perkakas dapur ini biasa digunakannya untuk menggantikan glasswoll pada knalpot. "Sudah lama kita pakai dan jauh lebih awet ketimbang pakai glasswoll konvensional," buka Oky. Menurutnya bahan dasarnya yang terbuat dari stainless membuatnya tidak mudah terbakar dan jauh lebih tahan lama.</div> <div style="text-align: justify;"> "Bila menggunakan glasswoll biasa akan lebih mudah terbakar dan umumnya hanya tahan 3-4 minggu. Sedang pakai penggosok panci bisa kuat lebih dari satu tahun," yakin Oky Ternyata bukan hanya tahan lama, tapi juga murah. Untuk knalpot Binter Merzy butuh 20 buah, satunya dijual Rp.1.200, berarti butuh Rp.24.000 tapi bisa digunakan lebih dari satu tahun tanpa perlu bongkar pasang lagi.</div> <div style="text-align: justify;"> Bandingkan dengan glasswooll biasa yang dijual Rp.2.000, satu knalpot Binter Merzy butuh 4 lembar, artinya Rp.8.000 untuk satu knalpot. Tapi bila tiap bulan harus diganti berarti dalam satu tahun butuh Rp.96.000. "Memang lebih mahal diawal tapi jatuhnya lebih murah dan tidak perlu repot karena harus bongkar pasang," kata Oky sambil mempraktekkan memasang glasswoll alternatif ini pada Binter Merzy milik pelangganya. </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> "Yang pertama dilakukan adalah merenggangakan kumpalan penggosok ini (gambar.1)," tuntun Oky yang bengkelnya terletak di Tahunan, Jogjakarta ini. Penggosok yang sekilas bulat ini ternyata berbentuk seperti gelang, jadi perlu direnggangakan sebelum dimasukan kedalam sarangan didalam silencer. Baru setelah itu dimasukan dan disusun satu persatu kedalam sarangan silencer</div> <div style="text-align: justify;"> "Kepadatanya boleh diatur sesuai selera," tambah Oky. Dan terakhir tinggal dipasangkan kedalam silencer (gambar.3). "Suaranya lebih mantap, dan suaranya juga tidak pernah berubah sejak pertama pasang," yakin Agus pemilik Binter Merzy yang sudah lebih dari sebulan pasang glasswoll alternatif ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/modifikasi-guidance-glasswoll-a533.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Glasswoll Knalpot Panjang Umur

Author: Penulis/foto:Popo - otomotifnet.com Buat yang rajin nongkrong di dapur pasti tidak asing lagi dengan alat pencuci panci yang satu...

Baca selengkapnya »

Perawatan CVT Honda Vario

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis/foto: Banar - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b></b></div> <div class="" style="clear: both; text-align: center;"> <b>Bedanya skutik (skuter matik) dibanding motor biasa, perawatan skutik enggak bisa cuma mesin doang. Secara berkala komponen transmisi otomatisnya atau CVT juga perlu perawatan. Kalau sampai ada masalah bisa berabe tuh. Udah larinya lelet, suaranya pun berisik.</b></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Kalau rumah CVT atau komponen CVT kemasukan kotoran dan kena minyak, akan mengganggu kerja CVT. Akibatnya timbul bunyi berisik dari ruang CVT," ulas Adi Sutisna yang buka gerai khusus skutik RC Speed di Jl. Rempoa Raya No. 7 Ciputat Jakarta Selatan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di dalam CVT terbagi 2 bagian yang dihubungkan oleh drive belt (belt penggerak). Bagian depan terdiri dari drive pully face (pully penggerak depan), movable drive face, weight rollers (roller) dan ramp plate. Bagian belakang terdiri dari centrifugal clutch (kopling sentrifugal), movable driven face dan driven face. Puli depan biasa disebut puli primer dan belakangnya dinamakan puli sekunder. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Komponen-komponen tersebut harus diperhatikan kebersihannya. Perlu diperiksa rutin maksimal 6 bulan sekali (tiap 4000 Km). "Harus bersih dari kotoran maupun minyak. Kalau ada kotoran yang menempel pada belt maupun komponen lain akan mengganggu kinerja CVT, akibatnya timbul bunyi krotok..krotok.. didalam CVT," ulas Syafrudin, kepala bengkel Clara Motor II di Jl. Arteri Kelapa Dua No 5, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Bongkar CVT </b><br />Untuk perawatan dan pengecekan tidak terlalu susah. Mari kita praktikkan pada Honda Vario. Buka cover CVT pakai kunci T 8 <b>(Gbr. 1),</b> lepas baut selang udara pakai obeng plus. Setelah cover CVT dilepas, buka mur crankshaft pakai kunci sok 22 dan buka mur drive shaft pakai kunci sok 19. Tapi sebelumnnya drive pully dan driven pully ditahan pakai traker penahan pully. Lepas semua komponen baik depan maupun belakang. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><b>Pemeriksaan Khusus </b><br />Periksa kondisi masing-masing peranti pakai sikmat. Cek lebar drive belt. Minimal 18 mm (standar 19 mm) kalau kurang harus diganti. Periksa kondisi drive belt apakah retak atau tidak, dengan cara dibalik yang kemudian ditekuk. Kalau ada keretakan wajib diganti <b>(Gbr.2).</b> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Periksa tapak dalam flywheel (tromol kopling), bersihkan permukaan dalam pakai ampelas halus. Kalau sudah kemakannya dalam juga harus diganti <b>(Gbr.3)</b>. "Kalau sudah aus/kemakan, kerja kampas sentrifugal jadi lambat sehingga transfer tenaga juga ikut lelet, akibatnya skutik bisa tambah boros BBM," tambah Adi. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Cek kondisi roller, kalau ada yang rusak atau peyang (tidak rata) harus diganti keenamnya meskipun hanya 1 yang rusak <b>(Gbr.4)</b>. "Kalau cuma diganti yang rusak saja percuma, karena keausan yang lain juga berbeda sehingga kerja antara yang satu dengan yang lain tidak rata," tambah pria ramah ini. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketebalan roller tidak boleh kurang dari 17,5 mm (standar 17,92 - 18,08 mm). Kalau kurang dari standar juga wajib diganti. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jangan lupa cek ketebalan kampas sentrifugal <b>(Gbr.5)</b>. Ketebalan minimum 2 mm, kalau aus/tipis segera diganti. "Kerjanya menekan flywheel sehingga transfer tenaga dari penggerak diteruskan ke roda. Kalau kampas sentrifugal aus/tipis maka transfer tenaga jadi lambat dan besutan jalannya lelet," tutup pria yang suka bercanda ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/service-guidance-perawatan-a573.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Perawatan CVT Honda Vario

Author: Penulis/foto: Banar - otomotifnet.com Bedanya skutik (skuter matik) dibanding motor biasa, perawatan skutik enggak bisa cuma ...

Baca selengkapnya »

Trik Ganti Arang Dinamo Starter Motor

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis/Foto: KR15/ENDRO (Motor Plus) - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Jika</b> elektrik starter nggak berfungsi, arang motor starter kerap dituduh sebagai biang keladi. Pasalnya arang bisa aus lantaran kerjanya bergesekan dengan poros dinamo. Padahal jika diteliti, bukan cuma itu sebabnya. Komponen penunjang kerja motor starter juga perlu dilacak. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Seperti tombol elektrik starter dan soket kabel. Juga bendik starter," bilang Adry Bridjal Hanafi alias mas Boy, mekanik Boy Motor Sport di Pondok Sukatani Permai, Jl. Marquisa VII, No. 4, Cimangis, Bogor. Kalau dari tombol elektrik starter, lihat apakah sirkuit di dalam rumah sakelar bermaterial pelat alami korosi. Apalagi tombol sering kena air hujan <b>(gbr. 1). </b></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Sehingga part itu tidak bisa memberi perintah bendik starter. Kalau persoalan bukan diakibatkan tombol elektrik starter atau soket kabel, pemeriksaan mengarah ke bendik starter <b>(gbr. 2). </b>Memastikan masih bagus tidaknya, coba hubungkan terminal kabel di bendik menggunakan obeng. Jika dinamo berputar, berarti bendik yang rusak. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika kedua alat tadi tidak bermasalah, lanjut periksa komponen di dalam motor starter. Tapi kenapa pemeriksaan dilakukan paling akhir? Soale, selain posisi pasangnya sulit, tidak semua orang bisa bongkar part ini untuk melihat isi dan merakitnya kembali. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Sebagai himbauan, biasanya motor starter tak mau aktif karena kedua arang yang bergesek di poros dinamo kotor akibat debu bekas gesekan <b>(gbr. 3).</b> Sehingga aliran arus setrum ke dinamo tidak lancar," wanti Mas Boy sambil menjelaskan gejala ini umumnya terjadi setelah motor dipakai sekitar 2 tahun. Paling parah kalau tidak pernah dicek. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kedua arang yang ditekan pegas dari pelat baja itu benar habis dan tidak segera diganti. Berisiko bergesek dengan poros dinamo. Kalau sudah seperti ini, justru angker di poros ikut minta diganti. Wah, bisa lebih mahal dari harga arang yang di jual sekitar Rp 30 ribu. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b readability="11"><br /></b><img height="1" src="http://lazada.go2cloud.org/aff_i?offer_id=281&aff_id=6497" width="1" /> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/service-guidance-trik-a534.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Trik Ganti Arang Dinamo Starter Motor

Author: Penulis/Foto: KR15/ENDRO (Motor Plus) - otomotifnet.com Jika elektrik starter nggak berfungsi, arang motor starter kerap ditud...

Baca selengkapnya »

10 Bagian yang Mesti Diperhatikan pada Motor

Author: Penulis: (KR15) - otomotif.kompas.com <br /> <div style="text-align: justify;">  ? Kebanyakan pengendara motor baru mau memerhatikan kendaraannya jika mesin rewel, tidak mau menyala atau rewel. Padahal, ada sekitar 10 pemicu petaka yang bisa menimpa pengendara dan ada di antaranya berujung dengan kecelakaan. </div> <div style="text-align: justify;"> Perhatikan bagian-bagian di bawah ini, barangkali terjadi pada motor Anda.</div> <div style="text-align: justify;"> 1. <b>Kabel spidomoter putus</b><br /> Terutama bila putusnya bagian bawah. Jangan disepelakan dan dibiarkan putus. Bahayanya, kabel itu bisa melilit kuat ke jari-jari, Anda pun langsung terpelanting ke depan.</div> <div style="text-align: justify;"> 2. <b>Mur kontra kabel gas</b><br /> Khusus buat pemilik skubek yang doyan bongkar-pasang karburator, pastikan mur kontra pengikat pipa jalur kabel throttle </div> <div style="text-align: justify;"> sudah terikat dengan benar pada braket-nya. Bila salah satu mur kendur dan pipa berbentuk huruf "L" lepas, maka grip gas enggak mau diputar alias los. Bahayanya, saat menyalip, skubek Anda akan seperti berhenti berakselerasi, dan, baik Anda maupun mobil dari arah berlawanan atau dari belakang, belum tentu siap, lalu menabrak Anda.</div> <div style="text-align: justify;"> 3. <b>Baut sepatbor depan</b><br /> Periksa baut pengikat (4 buah), jangan sampai kendur. Bila keempat baut lepas dan penahan air itu akan jatuh ke ban, bagian belakang sepatbor akan terlipat di segitiga dan motor bisa ngerem</div> <div style="text-align: justify;"> mendadak sehingga menyebabkan bagian belakang terjungkal.</div> <div style="text-align: justify;"> 4. <b>Karet pelindung aki</b><br /> kepala aki bagian positif ditutupi, entah dari karet, plastik atau material apa pun yang tidak menghantar listrik. Jika kondisi sudah rusak dan belum sempat menggantinya, "Pastikan aki benar-benar terikat di rumahnya dan jauhnya dari komponen sekitar yang bisa menimbulkan korsleting," ujar Wawan Setiawan, kepala mekanik Yamaha mekar Motor, Bogor.</div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a>5. <b>Tekanan angin ban</b><br /> Jangan sampai tekanan angin kurang, bisa mengakibatkan bocor. Terlebih, jika motor lama tak dipakai dan parkir tanpa menggunakan standar tengah. "Kalau kurang angin, ban dalam rawan bergesek sama pelek dan ban luar sehingga menimbulkan kebocoran bahkan sampai meledak," bilang Ribut Wahyudi, mekanik Bintang Niaga Jaya, Cibinong, Bogor.</div> <div style="text-align: justify;"> 6. <b>Ganti sproket tajam</b><br /> Cermati mata gigi gir, baik depan maupun belakang, jika sudah runcing, sebaiknya ganti. Sebab, bila bagian itu sudah tajam, gampang pindah posisi. Rantai pun lepas dan terjepit di arm</div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>. Kalau Anda mendengar orang jatuh dari motor lantaran rantai putus dan terjepit di arm, ya karena kelalaian itu.</div> <div style="text-align: justify;"> 7.<b> Sekring wajib pasang</b><br /> Pastikan aki didukung sekring yang memiliki ukuran ampere sesuai anjuran. Bahkan, posisi pasang sekring benar-benar di tempatnya untuk menghindari terjadinya korslet.</div> <div style="text-align: justify;"> 8.<b> Ganti mur tuas rem </b><br /> Jika motor sudah berusia lebih dari 5 tahun, jangan lupa dengan mur penahan, pengikat sekaligus penghubung tuas rem belakang dari bahan babet, apalagi sering bongkar pasang. Hal itu memungkinkan ulir aus atau dol. Kalau sudah begitu, rem bisa bablas lantaran as penghubung tuas rem lepas dari tangkai.</div> <div style="text-align: justify;"> 9. <b>Karet footstep</b></div> <div style="text-align: justify;"> rusak</div> <div style="text-align: justify;"> Bila karet footstep copot atau hancur, maka yang tampak ujung besi sebagai komponen dasar pijakan kaki. Nah, bayangkan jika ujung besi itu menyentuh tulang kering kaki penunggang tanpa sengaja.</div> <div style="text-align: justify;"> 10.<b> Bikin repot boncenger</b></div> <div style="text-align: justify;"> Sering dijumpai, pelat nomor belakang sudah mau copot. Justru itu menjadi sumber kesialan bila tak cepat diperbaiki. Paling tidak kaki yang dibonceng jadi korban. Terutama saat hendak turun<b>. (KR15)</b><img height="1" src="http://lazada.go2cloud.org/aff_i?offer_id=281&aff_id=6497" width="1" /> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/10-bagian-yang-mesti-a692.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

10 Bagian yang Mesti Diperhatikan pada Motor

Author: Penulis: (KR15) - otomotif.kompas.com  ? Kebanyakan pengendara motor baru mau memerhatikan kendaraannya jika mesin rewel, tidak ma...

Baca selengkapnya »

Beda Tipe Beda Perlakuan Filter Udara

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis/Foto: Aong-Eka/M DAVID - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><b>Bersihkan, enggak musti tunggu waktunya!</b></div> <div style="text-align: justify;"> Filter udara di motor sudah mengalami tiga kali evolusi. Generasi pertama, menggunakan bahan busa. Lanjut tipe kertas kering dan kemudian yang terakhir dan terbaru, kertas basah. Lantaran beda tipe, tentunya beda pula di soal perlakuan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Misal kala servis untuk membersihkan dan jangka waktu pemakaian! Biar fokus, baiknya diurai. Termasuk soal perawatannya. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan! Juga substistusi atau yang boleh dan bisa saling tukar. Sip dong! </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>BUSA MURMER </b></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Tipis dilapisi oli </b></div> <div style="text-align: justify;"> Tipe saringan udara ini, boleh disebut konvensional. Itu karena modelnya yang umum dan sudah dipakai sejak lama. Nggak sedikit pabrikan aplikasi saringan model ini, karena mudah di soal perawatan. "Membersihkannya cukup pakai bensin. Busa direndam atau disiram bensin lalu diperas. Ulangi hingga dua atau tiga kali," timpal Songa yang tidak hanya terima servis motor harian, tapi juga bikin motor road race. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Memerasnya enggak boleh dipelintir yang dipastikan bikin busa cepat rusak. Bentuknya berubah dan melar. Untuk mengeringkannya, cukup sedikit diremas. Setelah busa dibersihkan, jangan lupa lumuri pakai oli. "Bisa pakai oli mesin SAE 10-40W atau oli samping. Cukup tipis dilapisi pada permukaan busa," kata pria berambut cepak itu. Selain murah, busa ini juga bisa dipakai berkali-kali hingga getas. So, tak perlu tunggu hingga batas kilometer ditentukan. Murmer alias murah meriah kan?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>KERTAS KERING DISEMPROT AJA </b></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Filter kertas, bukan seperti buku tulis </b></div> <div style="text-align: justify;"> Filter alias saringan yang kedua, dari kertas kering atau dry element. Tapi, bukan kertas seperti buku tulis ya. Kalau itu sih, waduh, tipis bener! Kertas ini, tetap punya bahan yang tebal sehingga tidak cepat rusak ketika dipaksa menyedot udara. Meski, terkadang udaranya bercampur cairan. Misal, air. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Boleh dibilang, proses membersihkan filter ini justru lebih mudah ketimbang filter busa," ungkap Endro Sutarno, Instruktur Technical Service Division, PT Astra Honda Motor (AHM). Membersihkannya cukup disemprot pakai angin kompresor. Enggak perlu disiram atau direndam bensin dan oli lagi. Debu yang menempel di kertas sudah bisa rontok. Tapi bicara harga, filter ini tentu sedikit lebih mahal ketimbang filter busa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>KERTAS BASAH MINIM PERAWATAN </b></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Awas, jangan disemprot! </b></div> <div style="text-align: justify;"> Generasi filter terbaru menggunakan kertas basah atawa wet element. Bahan yang dipakai hampir sama dengan saringan kertas kering. Namun filter ini sudah memiliki pelumas khusus di kertasnya. Fungsinya, tentu untuk menangkap kotoran agar tidak ikut nyelonong ke ruang bakar. Tapi bukan berati pelumasnya boleh ditambah. Saringan tipe ini juga minim perawatan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Disebut viscous element seperti yang dipakai Honda Vario," bilang Endro yang berkantor di Sunter, Jakarta Utara. Tipe filter ini juga diaplikasi pada Yamaha Soul dan New Mio. Dari selebaran anjuran yang diterbitkan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), filter bebas perawatan ini punya banyak pantangan. Seperti tidak boleh dicuci atau dibersihakn pakai kuas atau sikat. Juga tidak boleh kena penyemprotan bertekanan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Memang tidak boleh disemprot angin kompresor. Takutnya, semprotan itu malah bikin pelumas yang ada di kertas malah terbuang," pasti Endro. Kalaupun kotor sekali, membersihkannya cukup dilap tipis. Dengan kata lain, enggak perlu dibersihkan hingga waktunya ganti. Umumnya, maksimal pemakaian 15.000 hingga 16 ribu kilometer. Lebih cepat diganti kalau kondisi sekitar berdebu tebal. Pihak YMKI menekankan kalau boks filter udara ini tidak boleh dibuka sama sekali. Kecuali untuk penggantian saringan udara. Juga harus disegel setelah penggantian selesai, supaya tidak diutak-atik. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>SUBSITUSI</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br />Sesuaikan ukuran busa dan rumah filter </b></div> <div style="text-align: justify;"> Kendala bakal menghampiri motor yang pakai filter kertas tipe basah. Terutama kalau motor sering dipakai melintas daerah berdebu. Tentunya, bakal sering ganti filter. Kan, jadi lebih gampang kotor. Ada cara mudah dan praktis! Gimana kalau filter itu disubsitusi pakai filter model busa. Jadi, kalau kotor tinggal dicuci. So, gak mesti 16 ribu kilometer dan keluar uang lagi. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Caranya, gampang! Tinggal beli filter tipe busa. Cari ukuran busa yang sedikit lebih besar ketimbang filter sebelumnya. Jadi kalau kurang, gak repot. Githu juga kalau lebih, tinggal potong. Sebagai ilustrasi, untuk Yamaha New Mio bisa pakai filter Mio lama. "Selain lebih murah juga bisa tetap dibersihkan. Sehingga bisa dipakai berulang kali," anjur Rusnanto mekanik bengkel resmi Yamaha JG Motor di Jl. Kongsijaya, No. 208, Jatibarang, Indramayu. </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/service-guidance-beda-a527.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Beda Tipe Beda Perlakuan Filter Udara

Author: Penulis/Foto: Aong-Eka/M DAVID - otomotifnet.com Bersihkan, enggak musti tunggu waktunya! Filter udara di motor sudah mengala...

Baca selengkapnya »

Kuras Oli Sok Motor, Ingat Historisnya!

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis: (Eka) - otomotif.kompas.com</div> <div style="text-align: justify;"> ? Ganti oli sok atau peredam kejut (shock-absorber) motor enggak bisa dibilang gampang. Lepas sok atau tabung dari segitiga, buang oli lama dan masuk yang baru, kemudiann pasang lagi. Teorinya memang begitu, tapi ketika dibawa jalan, eh laju motor malah lari ke kiri dan kanan. </div> <div style="text-align: justify;"> "Banyak konsumen yang mengeluh seperti itu setelah ganti oli," komentar Kardi. Penyebabnya, menurut juragan Kardi Mulai Motor (KMM) di Ciputat, Tangerang, itu lantaran posisi sok atau titik center sok bergeser. Jadi, ada baiknya sebelum bongkar posisi sok ditandai dulu. Jangan langsung main lepas. </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pergeseran itu dikarenakan segitiga atau sok sudah pernah dipres. Bisa-bisa setelah tabung dilepas, bagian itu minta dipres lagi saat dipasang. Makanya, Kardi kerap bertanya kepada konsumen yang hendak ganti oli sok. Jika pernah dipres, pengurasannya tak perlu bongkar tabung. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Ada cara lain. Membuang oli sok yang lama bisa melalui bagian bawah tabung," lanjut Kardi. Kalau mau praktik, ikuti langkah-langkah yang diberikan Kardi di bawah ini. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Buka baut penutup oli yang ada di atas as sok. Bila sudah terbuka, gunakan kunci L6 untuk membuka baut bagian bawah di tabung sok, sekaligus berfungsi menahan suling sok di dalam tabung. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Setelah baut terbuka, oli pun akan ke luar. Jika semua sudah terkuras, lanjutkan dengan menuangkan bensin secukupnya. Lalu, keringkan pakai angin kompresor (kalau ada). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Proses selesai, pasang kembali baut penahan suling. Barulah tuangkan oli sesuai dengan kebutuhan. Misalkan bebek, sekitar 60 cc. Ingat, banyak sedikitnya oli di dalam tabung akan memengaruhi proses redaman. <b>(Eka)</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b readability="11"><br /></b> <a href="http://www.otomotif.web.id/kuras-oli-sok-motor-a690.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Kuras Oli Sok Motor, Ingat Historisnya!

Author: Penulis: (Eka) - otomotif.kompas.com ? Ganti oli sok atau peredam kejut (shock-absorber) motor enggak bisa dibilang gampang. Lepa...

Baca selengkapnya »

Usir Karat di Leher Knalpot Motor

<div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a> - Yang punya motor, coba perhatikan pada leher knalpot. Pasti terdapat karat, yang kalau didiamkan bisa membolongkan pipa saluran buang tersebut. Munculnya karat lantaran suhu yang begitu panaas di leher knalpot ketimbang di bagian ujungnya. Sehingga, kotoran yang menempel langsung lumer dan mambantu cepatnya proses timbul karat. Persiapkan oli bekas (sudah tidak terpakai), kemudian hidupkan mesin selama kira-kira 5 menit supaya knalpot panas. Untuk menyakinkan kalau knalpot sudah panas, dekatkan tangan (jangan sampai menempel). Kian panas, justru maskin bagus. Kemudian oleskan oli ke bagian yang berkarat. Jangan kaget, timbul asap karena pelumas bekas yang sudah dioles menguap terkena panas. Pesan Aprianto, usah penasaran kenapa karat tidak langsung rontok. Nanti karat di leher knalpot hilang sendirinya, sedikit demi sedikit," ujar pria asal Bukittinggi, Sumatra Barat. <b>(Niza)</b>Author: Penulis: (Niza) - otomotif.kompas.com</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/usir-karat-di-leher-a686.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Usir Karat di Leher Knalpot Motor

 - Yang punya motor, coba perhatikan pada leher knalpot. Pasti terdapat karat, yang kalau didiamkan bisa membolongkan pipa saluran buang te...

Baca selengkapnya »

Pasang Nipel Lengan Ayun Scorpio

<div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Author: Penulis/Foto: Tining/Yudi</div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><br /></div> <div style="text-align: justify;"> Swing-arm Yamaha Scorpio juga perlu perawatan! Kalo dicuekin, dapat berisiko macet seperti padatnya lalu lintas Jakarta. Akibat karat, efeknya bisa parh. Bos atau bushing arm nempel dengan lengan ayun dan susah dicopot. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebelum telanjur, pasang nipel di jembatan lengan ayun (gbr. 1). Cara bikinnya gampang dan nggak butuh biaya banyak. "Cukup dengan modal Rp 25.000. Dijamin bisa bikin bos lebih awet dan terhindar dari karat," terang Dwi Utomo alias Jidat dari Datz Motors di Jl. Meruya Ilir Raya, No. 1A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pengerjaannya pun nggak butuh waktu lama. Pertama, siapkan nipel yang mau dipasang. Pilih sesuai selera. Dari yang harga Rp 10.000 sampai Rp 50.000. Kemudian lanjut dengan melepas arm yang hendak dilubangi. Siapkan bor untuk melubangi bagian tengah arm. Ukuran lubangnya kurang lebih 5 mm (gbr. 2). Setelah dibor, lubang tadi dibikin derat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Fungsinya agar nipel langsung nempel dan gampang dipasang. Kelar itu pasang nipelnya. Beres deh. Fungsi nipel ini untuk nyuntikkan oli ke dalam bos arm. Sehingga nggak murah diserang karat. Menurut Jidat lagi, atas nama pemeliharaan, penyuntikkan bos arm ini baiknya dilakukan tiap 8 bulan. Coba deh! <b readability="2"></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/modifikasi-guidance-pasang-a522.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Pasang Nipel Lengan Ayun Scorpio

Author: Penulis/Foto: Tining/Yudi Swing-arm Yamaha Scorpio juga perlu perawatan! Kalo dicuekin, dapat berisiko macet seperti padatn...

Baca selengkapnya »

Suzuki New Smash - Waspadai Knalpot Nembak

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis:Zoelis/Foto:Salim - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Mengejar standar Euro 2 hampir semua motor keluaran baru mengaplikasi fitur penekan emisi gas buang. Meskipun fungsinya sama tapi setiap pabrikan punya istilah sendiri. Misalnya Suzuki menyebut fitur ini PAIR System, Yamaha memberi nama Air Induction System (AIS), lantas Honda berjuluk PAIR Control Valve. </div> <div style="text-align: justify;"> Namun seiring hadirnya fitur baru ini ternyata juga diikuti munculnya penyakit baru. Ciri khas fitur Euro 2 bermasalah ujung knalpot meletup dar?der?dor?! "Kasus ini bisa menimpa motor apa saja asal sudah mengaplikasi fitur Euro 2. Gue pernah benerin punya Honda Karisma dan Yamaha Mio," ujar Abbot, mekanik Abbot Speed di Kemandoran, Jaksel. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nah, buat bikers pemilik Suzuki harus waspada tuh, siapa tahu ketular virus yang menimpa Karisma dan Mio. Sebab mulai Suzuki Satria FU150, New Smash dan New Shogun 125 sudah mengaplikasi sistem PAIR. Hanya letaknya aja yang berlaianan. Jadi harus waspada serangan virus knalpot nembak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Biar cepat paham enaknya langsung praktik. Misal ngecek sistem PAIR punya New Smash. Letaknya di kepala silinder dekat busi. "Langkah awal lepas selang PAIR yang menuju filter udara. Coba tiup dan tidak boleh bocor <b>(gbr.1)</b>," lanjut Abbot. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika ada kebocoran berarti katup PAIR yang bekerja berdasarkan vakum dari intake manifold sudah aus. Langkah berikutnya bongkar komponen PAIR. Cek apakah lidah membran yang menempel pada head terganjal kotoran atau posisi menganga <b>(gbr.2).</b> Bersihkan dan rapatkan kembali. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saran Abbot, apabila sistem PAIR tidak bisa direparasi, untuk sementara sistem PAIR bisa dimatikan. Selang agak besar dari katup PAIR yang menuju filter udara disumbat. Begitu juga pipa kecil yang terhubung intake manifold disumbat<b> (gbr.3).</b> Semoga knalpot enggak main tembak lagi. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/suzuki-new-smash-a607.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Suzuki New Smash - Waspadai Knalpot Nembak

Author: Penulis:Zoelis/Foto:Salim - otomotifnet.com Mengejar standar Euro 2 hampir semua motor keluaran baru mengaplikasi fitur penekan e...

Baca selengkapnya »

Cek Kaki-Kaki Penentu Kenyamanan (2)

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis: Aries (Motor Plus) - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> <b>BALANSING PELEK </b></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Jeruji haram kendur agar tak putus</b></div> <div style="text-align: justify;"> Beres urusan ban, Dodi Yanto nyaranin cek kesiapan pelek. Pastiin pelek gak oleng dan balans. Sebaiknya dibawa ke tukang pelek. Sebab, jika ada masalah ia bisa perbaiki. Tapi, untuk mengecek bisa dilakukan sendiri. Untuk pelek jari-jari (spoke wheel) periksa kekencangan jeruji. Di pelek racing (casting wheel), liat aja oleng atau nggak.</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><b>Jika spidol tersentuh, berarti pelek oleng</b></div> <div style="text-align: justify;"> "Caranya, bikin patokan dari spidol di sokbreker. Putar roda. Jika spidol tadi tersentuh, berarti pelek oleng," papar pria ngantor di daerah Gajah Mada, Jakarta Pusat itu. Olengnya roda pun bisa disebabkan laher (bearing) roda. Ini bisa dideteksi dengan menggoyang roda ke kiri dan kanan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>SUSPENSI</b></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Jarak insulock ke tabung sokbreker menentukan jarak main per </b></div> <div style="text-align: justify;"> Jika ban dan pelek udah rapi, lanjut cek kerja suspensi. Buat mudik, sokbreker boleh disetel lebih keras. "Itu jika beban yang diangkut lebih berat dari biasanya. Kalo gak, ya gak usah. Sebab pabrik udah ngitung toleransinya, mulai dari ban, pelek dan suspensi diset buat ngangkut beban berapa," urai Dodi Yanto.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Biar pasti, cek dulu rebound sokbreker. Ini dipengaruhi pernya. Cek sok depan dengan memasang insulock atau tie-red di batangnya. Tekan sekeras-kerasnya sambil mengunci rem depan. Insulock akan bergerak naik. Jarak antara insulock dengan tabung sok adalah jarak main peredam kejut. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika sok depan dirasa terlalu empuk, perkeras dengan nambah ring 1 sampe 2 mm. "Boleh juga tambah minyak sokbreker. Tapi cukup 5 ml aja. Dan sebaiknya, ganti dulu minyak sok dengan yang baru, setelah itu ditambah," anjur Rainer M. Sitorus, Senior Manajer Service Department PT Kawasaki Motor Indonesia. Buat sokbreker belakang, jika beban tambahan cukup banyak, bisa diperkeras dengan memutar 1 atau 2 tingkat kekerasan per. </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/service-guidance-cek-a542.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Cek Kaki-Kaki Penentu Kenyamanan (2)

Author: Penulis: Aries (Motor Plus) - otomotifnet.com BALANSING PELEK Jeruji haram kendur agar tak putus Beres urusan ban, Dodi Yan...

Baca selengkapnya »

Cek Kaki-Kaki Penentu Kenyamanan (1)

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis:Aries (Motor Plus) - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Mengecek</b> kaki-kaki motor untuk mudik, sama pentingnya dengan memastikan kesehatan mesin. Kesehatan roda dan suspensi penting buat jalan jauh. Ini nentuin kenyamanan pulkam alias pulang kampung. Percuma mesin tokcer namun roda enggak mutar. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Dodiyanto dari Departemen Teknik PT Gajah Tunggal, untuk urusan kaki-kaki pabrikan motor sudah menentukan bobot yang akan diangkut. Makanya mereka biasanya memesan sokbreker, pelek dan ban sesuai spesifikasi motor. "Nah, untuk jalan jauh sebaiknya semua balik ke standar. Tapi kalo udah ganti pelek, ban dan sokbreker, ikuti aturan standarnya dari part yang baru," saran Dodi sapaan pria asal Palembang itu. Biar nyaman mudik, yuk cek kaki-kaki bersama Dodi. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>UMUR BAN</b></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Segitiga penunjuk letak batasan pemakaian ban </b></div> <div style="text-align: justify;"> Oh ya, sebaiknya jangan pake ban yang aus. "Karena umur dan pemakaian, karet ban bisa getas. Dindingnya retak-retak. Usia pakainya dilihat dari petunjuk segitiga di samping ban. Segitiga itu nunjukin letak batas toleransi ketebalan ban. Patokannya, ketinggian di coakan atau groove ban lebih tinggi dari yang lain. Jika udah sampai batas itu, ban kudu diganti," wanti Dodi.</div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>TEKANAN ANGIN BAN</b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br />Ukur dengan alat agar pas tekanannya</b></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Dodi, cek tekanan ban dilakukan minimal seminggu sekali. Sebelum mudik, tekanan angin kudu disesuaikan spek ban. "Mestinya, kalo pake ban standar, sesuaikan tekanan ban dengan petunjuk di lengan ayun. Tapi kalo udah ganti ukuran ban, baiknya ikuti petunjuknya yang tertulis di ban," urai pria berpipi tebal itu. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Buat acuan, ban depan tekanannya 2 kg/cm2, atau 28 psi. Sedang ban belakang 2,25 kg/cm2 atau 32 psi. "Kg/cm2 itu ukuran Japanese Industries Standart (JIS). Psi singkatan dari pounds per square inch. Ukuran itu ada toleransinya. Plus minus 0,2 buat ukuran kg/cm2 dan 3 buat psi," jelas pria yang terlibat dalam riset ban balap IRC itu. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika tekanan angin ban kurang dari itu, tahu kan akibatnya? Ya?, putaran roda jadi berat. Ujung-ujungnya bahan bakar jadi boros. Selain itu, berakibat pelek mudah rusak membentur jalan keriting. "Apalagi jika beban bertambah akibat lebih banyak bawa muatan saat mudik," lanjut Wong Kito itu lagi. <b readability="0"></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/service-guidance-cek-a543.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Cek Kaki-Kaki Penentu Kenyamanan (1)

Author: Penulis:Aries (Motor Plus) - otomotifnet.com Mengecek kaki-kaki motor untuk mudik, sama pentingnya dengan memastikan kesehatan...

Baca selengkapnya »

Bersihin Nosel Injeksi Yamaha V-Ixion

<div style="text-align: justify;"> Author: Penulis / Foto : Atenx - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Coba tengok sistem pengabut bahan bakar yang diaplikasi pada motor Yamaha V-Ixion! Nah, motor yang dijual seharga Rp 19 juta-an ini sudah memakai teknologi injeksi, bukan karburator seperti di motor-motor kebanyakan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Keuntungannya? "Menurut Yamaha, tipe injeksi ini diklaim lebih irit dan bertenaga dibanding tipe karburator. Tapi dengan teknologi canggih ini, bukan berarti sistem pengabutan bebas dari acara bersih-bersih lo," ujar Ari Gepeng dari GP Racing di daerah Rempoa, Jaksel. Penumpukan kerak di lubang-lubang nosel mengakibatkan lemahnya aliran bensin menuju ke ruang bakar. "Ujung-ujungnya performa motor bermesin 150 cc ini pasti jadi ngedrop," tambah pria humoris yang kasih jadwal 3 bulan sekali untuk bersih-bersih part ini.</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><b>Gbr 1                                                                      Gbr2</b></div> <div style="text-align: justify;"> Buat pemilik Yamaha V-Ixion yang sudah merasakan gejala-gejala di atas, langsung saja bikin acara bersih-bersih lubang nosel injeksi (gbr.1). Caranya? Tenang, Gepeng mau kasih tahu agar para Vixioners bisa melakukannya sendiri di rumah. Langkah awal, silakan melepas jok dan tangki bahan bakar. Sampai di sini, lanjutkan dengan melepas penahan throttle body dan intake dengan bantuan kunci 10.</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>Gbr 3                                                                                              Gbr 4</b></div> <div style="text-align: justify;"> Cabut intake beserta rumah nosel injeksi setelah sebelumnya melepas soket slang bensin kabel sensor yang berwarna oranye (gbr.2) dan hitam. "Melepas soket slang bensin ini agak susah. Buka dulu penguncinya, baru ditarik," wanti Gepeng. Nah dalam posisi ini, langsung saja buka 1 baut pengunci rumah nosel dengan kunci 10 (gbr.3). Silakan tarik rumah nosel dari intake secara perlahan dan jangan sampai merusak karet di ujung nosel. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nah, sekarang perhatikan 6 buah lubang yang berada di ujung nosel (gbr.4). Bila tertutup kerak, bersihkan lubang-lubang tersebut dengan memakai bensin dan kuas. Bila kerak sulit dihilangkan, bisa juga pakai carb cleaner. Jika dinilai sudah bersih, silakan pasang nosel pada intake seperti semula dengan membalikkan urutan-urutan di atas tadi. Sudah selesai? Eits, tunggu dulu. Buat yang mau praktik ada syaratnya nih! Gepeng mengingatkan agar kunci kontak motor harus dalam posisi off lebih dulu sebelum melakukan langkah-langkah tadi. Kalau enggak, bisa memicu korslet di sensor injeksi pada motor ente," tutup Gepeng. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/service-guidance-bersihin-a526.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Bersihin Nosel Injeksi Yamaha V-Ixion

Author: Penulis / Foto : Atenx - otomotifnet.com Coba tengok sistem pengabut bahan bakar yang diaplikasi pada motor Yamaha V-Ixion! Nah...

Baca selengkapnya »

Bikin Velg Motor Kinclong

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a></div> ? Kebetulan kondisi velg motor Anda sudah jelek. Karat tumbuh di sepanjang lingkaran sehingga enggak pede menunggangi motor. Kalau mau bikin mulus lagi, nih Andreas Purnama dari bengkel Mosbi (Modifikasi Superbesar Indonesia) kasih solusinya.<br /> Selain tampilan jadi kinclong, velg juga bisa ditempeli stiker. Caranya, ikuti langkah-langkah di bawah ini.<br /> 1. Bersihkan velg dari debu dengan dicuci pakai air. Setelah itu bersihkan lagi menggunakan cairan kimia HCI. "Gunanya untuk merontokkan karat agar tidak nongol<br /> lagi," ujar Andreas.<br /> 2. Setelah itu, bilas pakai sabun dan air agar permukaan kinclong dan lap dengan kain.<br /> 3. Tahap berikutnya, penyemprotan dengan epoxi untuk dijadikan dasar cat dan tunggu sampai kering. Sebaiknya ditunggu sampai satu hari supaya benar-benar kering. Kemudian bagian itu diampelas halus untuk meratakan permukaan epoxi.<br /> 4. Epoxi kering, barulah velg dicat sesuai warna yang diinginkan. Terpenting, sesuai dengan warna stiker yang bakap ditempel di velg.<br /> 5. Keringkan cat seharian dan jangan lupa diampelas ulang untuk melenyapkan bintik-bintik agar stiker bisa menempel dengan baik.<br /> 6. Jika stiker sudah ditempel, ditutup dengan cat pernis sebagai finishing<br /> .<br /> Baru lagi deh, tampilan velgnya.<b> (GT)</b><br /> <br /> <a href="http://www.otomotif.web.id/mau-bikin-velg-motor-a691.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a>

Bikin Velg Motor Kinclong

? Kebetulan kondisi velg motor Anda sudah jelek. Karat tumbuh di sepanjang lingkaran sehingga enggak pede menunggangi motor. Kalau mau bik...

Baca selengkapnya »

Cek Auto Choke New Nouvo Z - Cukup Ditiup, Wussss...!!

<div style="text-align: justify;"> Author: - otomotifnet.com</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2774555276794983627" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Sistem cuk Yamaha New Nouvo Z terbilang modern. Enggak lagi model manual lewat tarik tuas tapi sudah bekerja otomatis (auto choke). Saat dibutuhkan (mesin dingin), katup cuk secara otomatis bekerja. Nah, berhubung semuanya bekerja secara electrical maka prosedur pengecekan juga berbeda dengan tipe manual.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Pengecekan kerja auto choke bisa dilakukan dengan ditiup dan mengukur tahanan PTC thermistor dan thermo switch. Alat yang digunakan pipa diameter 3,3 mm dan multitester," beber Muhamad Abidin, Manager Technical Department, Service Division, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> Sebelumnya harus diketahui dahulu lubang in (masuk) dan out (keluar) dari starter air passage (gbr.1). Lepaskan karburator dari dudukan. Masukkan slang 3,3 mm pada lubang in atau gunakan angin bertekanan dari kompresor. Lalu tiuplah slang (gbr.2). Kalo udara keluar dari saluran out berarti auto choke bagus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br />Sebaliknya jika udara di saluran keluar tersumbat berarti auto choke bermasalah. Tambah Abidin, ketika kondisi dingin volume wax di dalam auto choke mengecil. Sehingga saluran starter air passage kondisi terbuka untuk menambahkan gas pembakaran.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selanjutnya ukur tahanan PTC thermistor. Lepas sambungan kedua kabel auto choke. Multitester posisi ohmmeter. Tahanan standar yang terukur sebesar 30 ohm.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Belum cukup sampai di sini. Untuk memastikan kinerja auto choke juga dilakukan dengan mengalirkan arus listrik. Sambungkan kedua kabel auto choke dengan terminal aki selama 5 menit. Lalu tiup lubang masuk melalui pipa 3,3 mm yang tadi (gbr.3). Jika udara pada lubang out tersumbat berarti auto choke bagus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Cek Thermo Switch</b><br />Selain memeriksa unit auto choke, untuk memastikan kinerja sistem cuk otomatis masih baik atau tidak juga dilakukan dengan memeriksa thermo switch. Siapkan termometer, multitester dan air dalam nampan untuk merebus thermo switch (gbr.4). Hati-hati, thermo switch jangan sampai jatuh karena sangat sensitif.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.otomotif.web.id/cek-auto-choke-new-a600.html" rel="nofollow" target="_blank">View the original article here</a></div>

Cek Auto Choke New Nouvo Z - Cukup Ditiup, Wussss...!!

Author: - otomotifnet.com Sistem cuk Yamaha New Nouvo Z terbilang modern. Enggak lagi model manual lewat tarik tuas tapi sudah bekerja ...

Baca selengkapnya »