Oleh karena itu, dalam rangkaian sistem starter dilengkapi relay starter atau solenoid switch.
a. Cara Kerja Sistem Starter Dengan Starter Relay Sederhana
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sistem starter dengan relay starter sederhana banyak digunakan bahwa sepeda motor berukuran kecil (sepeda motor dengan mesin yang berkapasitas 200 cc ke bawah). Sepeda motor jenis ini banyak dijumpai di kalangan masyarakat yang banyak digunakan sebagai alat transportasi keluarga. Gambar di bawah ini adalah contoh rangkaian sistem starter dengan relay starter sederhana yang digunakan pada salah satu tipe sepeda motor Honda. Pada gambar tersebut sistem starternya telah dilengkapi dengan sistem pengaman. Penjelesan tentang sistem pengaman akan dibahas lebih detil pada bagian 5 (inovasi sistem starter).
Rangkaian sistem starter dengan starter relay sederhana |
Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut:
Pada saat starter switch (tombol starter) ditekan, arus dari baterai akan mengalir ke kumparan relay starter melalui ignition switch (kunci kontak) terus ke massa. Dalam hal ini arus akan sampai ke
massa jika posisi kopling sedang ditekan atau posisi gigi transmisi posisi netral (saklar kopling atau saklar neutral menghubungkan arus dari kumparan relay starter ke massa). Bagi sepeda motor
dengan sistem starter yang tidak dilengkapi dengan sistem pengaman, maka aliran arusnya dari tombol starter --------- ke kumparan relay starter ---------- ke massa.
Arus yang dialirkan ke kumparan relay ini cukup kecil sehingga tidak akan membuat kontak pada tombol starter kelebihan beban.
Setelah arus sampai ke massa, pada kumparan relay starter terjadi kemagnetan. Hal ini akan menyebabkan plat kontak pada relay starter tertarik (menutup), sehingga arus yang besar langsung dari baterai mengalir menuju motor starter. Selanjutnya motor starter tersebut akan berputar untuk menghidupkan mesin sesuai prinsip kerja motor starter yang telah dijelaskan sebelumnya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus